Sebuah bentuk emosi yang kutuangkan dalam catatan kecil ini
sebelum ia jatuh meresap dengan tanah |
Kisah ini, tentang seseorang yang lemah, namun berpura-pura tegar. Tentang seseorang yang sedih, namun selalu tersenyum palsu. Tentang seseorang yang mencintai ‘alam’ dan ingin dicintai ‘alam’ namun tak seperti yang diharapkan.
Suatu saat dia duduk menyendiri, berkata pada sisi lain dari
dirinya di dalam hati, “apakah dunia sekeras dan sekejam ini?” tanyanya.
Dan sisi lain dari dirinya pun menjawab
, “iya, dunia ini keras dan kejam,
dan kamu begitu lemah”.
Ia bangun dari duduknya, dan berdiri termenung kembali, lalu
menengadahkan kepalanya kelangit, sembari berkata, “Tuhan, Engkau sedang
melihatku kan?”. Ia kembali menunduk dan melangkahkan kakinya untuk kulian
seperti hari biasanya.
Seperti biasa, ia melewati hari-hari perkuliahannya layaknya
mahasiswa normal, sampai waktu itu tiba, saat dimana ia melihat senyuman ‘alam’.
Tersenyum murni dan ikhlas kepadanya, ia bisa merasakan itu. Ia pun tak mampu
membalas senyuman ‘alam’ itu karena terlalu rapuh, malu, dan merasa tak pantas
dengan senyuman itu.
Yang hanya ia lakukan hanyalah menatap mata ‘alam’ itu hanya
beberapa detik dan mencoba menundukkan kepala, meski pada saat pertama kali
melihat senyuman itu, ia sadar bahwa itu telah menjadi candu baginya.
Rasa ketidak-pantasan ini membuatnya sadar, karena ia tahu
bahwa dirinya hanyalah sebuah Titik Hitam dan ‘alam’ adalah
Selembar
Daun. Titik hitam hanya dianggap noda pada secarik kertas putih, noda yang
harus dihilangkan agar kertas itu tetap putih seputih-putihnya.
Dan Selembar
Daun, merupakan tempat terindah sebagai tempat jatuhnya embun sebelum ia
jatuh terserap tanah.
Bersambung....
Online Casino Site – How to Play Live Casino Games - Lucky Club
BalasHapusPlay Live Casino Games, Blackjack, Roulette & Live Casino Games at Lucky Club Online Casino ✓ Live Dealer 카지노사이트luckclub Blackjack, Roulette & Live Casino Games.