By: M. Ahsanun Na'im*
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali menemukan banyak
tindakan-tindakan patologis yang kdang tidak kita sadari bahwa kita juga punya
andil atas kejadian atau prilaku tersebut. Ini disebebakan karena kurang
waspada dan kurang kehati-hatian kita juga dalam bertindak dan memilih tindakan
itu sendiri. Kali ini penulis ingin membawakan tema yang mungkin belum kita
sadari atau sebenarnya kita sadari
namun sengaja pura-pura tidak tahu. Hal ini
bisa disebabkan oleh banyak faktor atau motif yang mendorong kita untuk
melakukan hal tersebut.
Permasalahan yang penulis maksud disini ada 2 macam masalah atau
prilaku patologis yang mungkin saling menopan dan saling membantu terjadinya
patologis satu dengan patologis yang lannya. Adapun permasalahan yang dimaksud
itu bisa kita ambil dari redaksi hadits berikut yang diriwayatkan oleh Imam
Al-Bukhari sebagai berikut:
حدّثنا إسماعيل بن أبي أويس قال حدّثني مالك عن هشام بن عروة عن ابيه
عن عبدالله بن عمرو بن العاص قال سمعت رسول الله صلّى الله عليه وسلّم يقول : إنّ
الله لا يقبض العلم إنتزاعاً ينتزعه من العباد ولكن يقبض العلم بقبض العلماء حتّى
إذا لم يبق عالماً إتّخذالنّاس رؤوساً جهّالاً فسئِلوافأفتوا بغيرعلمٍ فضلّوا
وأضلّوا قال الفربري حدّثنا عبّاس قال حدّثنا قتيبه حدّثنا جريرعن هشام نحوه
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (dari dunia)
dengan mencabut langsung dari seorang hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu
(dari dunia) dengan mencabut (mewafatkan) para Ulama’, sehingga tidak tersisa
orang alim ilmu, manusiapun memilih seorang pemimpin yang bodoh, maka ketika ia
ditanya, ia memberikan fatwa tanpa ilmu (ngawur), maka mereka itu sesat lagi
menyesatkan”.
Setelah mengamati isi dari hadits tersebut, maka nampak disitu ada
dua kesalahan atau dua tindakan patologis, yaitu; 1) salah memilih pemimpin,
2) pemimpin yang menyesatkan.
1.
Salah memilih pemimpin.
Ini adalah sebuah tindakan patologis
menurut penulis jika sumpama benar-benar terjadi masa sekarang, yang mana saat
ini dalam beberapa hari kedepan pada bulan Juni 2014 kita selaku warga
Indonesia diwajibkan untuk malakukan pemilihan umum terhadap calon pemimpin
kita.
Nah, seumpama para masyarakat salah
memilih pemimpin, baik itu disengaja karena mungkin disuap denga uang atau
materi yang lain, maka imbas atau resiko yang akan kita hadapi akan sangat
fatal bagi masyarakat sendiri di kemudian hari setelah pemimpin buruk itu
menjabat.
Maka sudah seharusnya bagi
masyarakat untuk tidak terbujuk rayuan politik dan meneliti dengan cermat siapa
calon pemimpin yang pantas untuk memimpi negara menuju pada kebaikan dan
kemajuan, dari itu masalah fatal dikemudian hari tad bisa dihindari.
2.
Pemimpin yang menyesatkan
Munculnya pemimpin yang menyesatkan
ini adalah juga merupakan akibat dari kecerobohan masyarakat yang salah memilih
tad, karena jika pemimpin itu sudah tidak berkompeten dalam menjalankan amanah
atau dalam membimbing rakyatnya, tentulah dia akan membawa mereka pada jalan
kesesatan dan kehancuran.
Ini sebenarnya bisa dicegah dengan tidak melakukan kesalahan pada
poin pertama tadi, namun inilah sifat manusia yang kadang bagitu kelam jika
sudah dikuasai oleh hawa nafsu serta dunia semata.
Pemimpin yang tidak kompeten ini
kemudian gengsi dan enggan untuk bertanya kepada yang lebih tau ketika dirinya
mendapatkan sebuah persoalan, kemudia dengan angkuhnya dia memberikan sebuah
fatwa atau solusi yang sebenarnya menesatkan rakyatnya, maka ini sungguh sebuah
patologis yang sangat menghancurkan karena melihat efek patologisnya yang
begitu luas.
Seyogyanya,
seluruh umat islam mempunyai sikap yang tegas, penuh prinsip lurus, tidak goyah
dengan rayuan setan dengan duniawinya, sehingga seluruh umat islam bisa
terhindar dari kejahatan, tindakan-tindakan yang keluar dari ajaran agama
islam. Juga diperlukan bekal-bekal keilmuan agama maupun pengetahuan umum atau
minimal konsltasi kepada ahlinya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
Al-Qur’an untuk menanyakan sesuatu yang tidak kita ketahui kepada ahlinya.
Artiya: “Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui”. (QS. Al-Anbiya': 7)
Dalam Al-Qur’an
surat Al-Jumu’ah ayat 2 sebagai berikut:
Artinya “Allah mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan Kitab dan Hikmah (Sunnah) kepada mereka, meskipun sebelumnya mereka benar-benar kesesatan yang nyata:.
Dari ayat tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa umat-umat
terdahulu berada dalam kesesatan sebelum turunnya wahyu dari Allah, sekarang
kita yang sudah mendapatkan wahyu itu jangan sampai mangulangi kesesatan-kesesatan
itu lagi, karena jika kita tetap berada dalam kesesatan padahal sudah ada wahyu
Allah di tengah-tengah kita, sungguh kita adalah seburuk-buruknya umat.
Untuk para calon pemimpin hendaknya pertama-tama merevitalisasi
niat dan tujuan mereka dalam upaya memimpin sebuah lembaga, komunitas,
organisasi atau negara. Karena salah niat termasuk salah satu faktor penyebab
kehancuran itu sendiri. Ketidak-berkompetenan seorang pemimpin akan sangat
fatal akibatnya jika dibiarkan memimpin karena akan muncul sikap otoriter,
egoisme bahkan gengsi yang kemudian ngawur dalam mengambil keputusan, nantinya
juga menuju kehancuran bangsa/negara itu sendiri. Maka sudah tugas kita untuk
memilih calon yang terbaik dan terlayak untuk memimpin kita kedepan dengan harapan
bisa membawa kita pada kemakmuran, kemajuan dan kesejahteraan dikemudian hari,
bukan malah membawa kita pada sebuah kehancuran masal yang berarti juga
mempercepat dan memperjelas tanda-tanda dekatnya hari kiamat.
Pada akhirnya, kita harus kembali kepada jalan agama, jalan yang
telah ditentukan, jalan yang terbaik dan jalan keselamatan kita semua.
Berpegang teguh terhadap Allah dan Rosulnya, adalah kunci dari semua kebaikan
dan keselamatan. Wallahu a’lam.
*Penulis adalah mahasiswa aktif di UIN Sunan Ampel Surabaya
Joss kak Nang
BalasHapusCricket backdrop has ended up being an incredible accomplishment among Cricket PSL sweethearts and indeed, they have been exceptionally fulfilled as they have the photos that they have been searching for quite a while.
BalasHapus