Senin, 16 Juni 2014

KAJIAN PATOLOGI MUSLIM : 2 KESESATAN BERUNTUN


 
By: M. Ahsanun Na'im*
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali menemukan banyak tindakan-tindakan patologis yang kdang tidak kita sadari bahwa kita juga punya andil atas kejadian atau prilaku tersebut. Ini disebebakan karena kurang waspada dan kurang kehati-hatian kita juga dalam bertindak dan memilih tindakan itu sendiri. Kali ini penulis ingin membawakan tema yang mungkin belum kita sadari atau sebenarnya kita sadari
namun sengaja pura-pura tidak tahu. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor atau motif yang mendorong kita untuk melakukan hal tersebut.
Permasalahan yang penulis maksud disini ada 2 macam masalah atau prilaku patologis yang mungkin saling menopan dan saling membantu terjadinya patologis satu dengan patologis yang lannya. Adapun permasalahan yang dimaksud itu bisa kita ambil dari redaksi hadits berikut yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari sebagai berikut:
حدّثنا إسماعيل بن أبي أويس قال حدّثني مالك عن هشام بن عروة عن ابيه عن عبدالله بن عمرو بن العاص قال سمعت رسول الله صلّى الله عليه وسلّم يقول : إنّ الله لا يقبض العلم إنتزاعاً ينتزعه من العباد ولكن يقبض العلم بقبض العلماء حتّى إذا لم يبق عالماً إتّخذالنّاس رؤوساً جهّالاً فسئِلوافأفتوا بغيرعلمٍ فضلّوا وأضلّوا قال الفربري حدّثنا عبّاس قال حدّثنا قتيبه حدّثنا جريرعن هشام نحوه
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (dari dunia) dengan mencabut langsung dari seorang hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu (dari dunia) dengan mencabut (mewafatkan) para Ulama’, sehingga tidak tersisa orang alim ilmu, manusiapun memilih seorang pemimpin yang bodoh, maka ketika ia ditanya, ia memberikan fatwa tanpa ilmu (ngawur), maka mereka itu sesat lagi menyesatkan”.
Setelah mengamati isi dari hadits tersebut, maka nampak disitu ada dua kesalahan atau dua tindakan patologis, yaitu; 1) salah memilih pemimpin, 2) pemimpin yang menyesatkan.


1.      Salah memilih pemimpin.
Ini adalah sebuah tindakan patologis menurut penulis jika sumpama benar-benar terjadi masa sekarang, yang mana saat ini dalam beberapa hari kedepan pada bulan Juni 2014 kita selaku warga Indonesia diwajibkan untuk malakukan pemilihan umum terhadap calon pemimpin kita.
Nah, seumpama para masyarakat salah memilih pemimpin, baik itu disengaja karena mungkin disuap denga uang atau materi yang lain, maka imbas atau resiko yang akan kita hadapi akan sangat fatal bagi masyarakat sendiri di kemudian hari setelah pemimpin buruk itu menjabat.
Maka sudah seharusnya bagi masyarakat untuk tidak terbujuk rayuan politik dan meneliti dengan cermat siapa calon pemimpin yang pantas untuk memimpi negara menuju pada kebaikan dan kemajuan, dari itu masalah fatal dikemudian hari tad bisa dihindari.
2.      Pemimpin yang menyesatkan
Munculnya pemimpin yang menyesatkan ini adalah juga merupakan akibat dari kecerobohan masyarakat yang salah memilih tad, karena jika pemimpin itu sudah tidak berkompeten dalam menjalankan amanah atau dalam membimbing rakyatnya, tentulah dia akan membawa mereka pada jalan kesesatan dan kehancuran.
Ini sebenarnya bisa dicegah dengan tidak melakukan kesalahan pada poin pertama tadi, namun inilah sifat manusia yang kadang bagitu kelam jika sudah dikuasai oleh hawa nafsu serta dunia semata.
Pemimpin yang tidak kompeten ini kemudian gengsi dan enggan untuk bertanya kepada yang lebih tau ketika dirinya mendapatkan sebuah persoalan, kemudia dengan angkuhnya dia memberikan sebuah fatwa atau solusi yang sebenarnya menesatkan rakyatnya, maka ini sungguh sebuah patologis yang sangat menghancurkan karena melihat efek patologisnya yang begitu luas.
Seyogyanya, seluruh umat islam mempunyai sikap yang tegas, penuh prinsip lurus, tidak goyah dengan rayuan setan dengan duniawinya, sehingga seluruh umat islam bisa terhindar dari kejahatan, tindakan-tindakan yang keluar dari ajaran agama islam. Juga diperlukan bekal-bekal keilmuan agama maupun pengetahuan umum atau minimal konsltasi kepada ahlinya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an untuk menanyakan sesuatu yang tidak kita ketahui kepada ahlinya.
Artiya: Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. (QS. Al-Anbiya': 7)

Dalam Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 2 sebagai berikut:

Artinya “Allah mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan Kitab dan Hikmah (Sunnah) kepada mereka, meskipun sebelumnya mereka benar-benar kesesatan yang nyata:.

Dari ayat tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa umat-umat terdahulu berada dalam kesesatan sebelum turunnya wahyu dari Allah, sekarang kita yang sudah mendapatkan wahyu itu jangan sampai mangulangi kesesatan-kesesatan itu lagi, karena jika kita tetap berada dalam kesesatan padahal sudah ada wahyu Allah di tengah-tengah kita, sungguh kita adalah seburuk-buruknya umat.
Untuk para calon pemimpin hendaknya pertama-tama merevitalisasi niat dan tujuan mereka dalam upaya memimpin sebuah lembaga, komunitas, organisasi atau negara. Karena salah niat termasuk salah satu faktor penyebab kehancuran itu sendiri. Ketidak-berkompetenan seorang pemimpin akan sangat fatal akibatnya jika dibiarkan memimpin karena akan muncul sikap otoriter, egoisme bahkan gengsi yang kemudian ngawur dalam mengambil keputusan, nantinya juga menuju kehancuran bangsa/negara itu sendiri. Maka sudah tugas kita untuk memilih calon yang terbaik dan terlayak untuk memimpin kita kedepan dengan harapan bisa membawa kita pada kemakmuran, kemajuan dan kesejahteraan dikemudian hari, bukan malah membawa kita pada sebuah kehancuran masal yang berarti juga mempercepat dan memperjelas tanda-tanda dekatnya hari kiamat.
Pada akhirnya, kita harus kembali kepada jalan agama, jalan yang telah ditentukan, jalan yang terbaik dan jalan keselamatan kita semua. Berpegang teguh terhadap Allah dan Rosulnya, adalah kunci dari semua kebaikan dan keselamatan. Wallahu a’lam.

*Penulis adalah mahasiswa aktif di UIN Sunan Ampel Surabaya

2 komentar:

  1. Cricket backdrop has ended up being an incredible accomplishment among Cricket PSL sweethearts and indeed, they have been exceptionally fulfilled as they have the photos that they have been searching for quite a while.

    BalasHapus