Senin, 06 Januari 2014

Penelitian Patologi Sosial : Solusi Kenakalan Remaja



Say no to Juvenile Delinquency

   Latar Belakang Penelitian
Pada dasarnya, semua manusia adalah manusiawi jika melakukan kesalahan dan beberapa pelanggaran dalam hidupnya. Dalam menciptakan kehidupan yang harmonis penuh dengan ketentraman itu sangatlah tidak mudah untuk diwujudkan.
Seringkali kita temukan pelanggarang-pelanggaran atas norma kehidupan yang terjadi di depan mata kita namun kita sulit untuk beraksi untuk membenarkan kesalahan dan kekeliruan tersebut.
Maka kiranya kami menyusun penelitian ini dengan harapan agar bisa memberikan asupan solusi bagi para masyarakat dalam menghadapi berbagai pelanggaran yang terjadi di dalamnya, serta kami berharap dengan penelitian ini kami bisa ikut serta dan berpartisipasi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis.
    Diskripsi Masalah
Penelitian ini saya ambil dari desa tempat saya lahir sendiri, yakni tentang kenakalan remaja. Mungkin perihal kenakalan remaja tidak perlu kami bahas serinci mungkin karena memang hamper diseluruh penjuru dunia, kenakalan remaja adalah yang  paling teratas di resahkan oleh masyarakat.
Karena pada saat remaja inilah tercipta semangat yang paling aktif dalam kehidupan ketimbang disaat usia-usia lainnya, jadi wajar kalau semangat itu sampai tidak terkontrol sehingga menimbulkan perbuatan-perbuatan yang nakal dan melanggar norma-norma atau aturan-aturan kehidupan yang sudah ada.
Di desa saya kenakalan remaja bisa terbilang cukup meresahkan warga karena berbagai macam aksinya mereka itu sudah tidak mendukung akan keharmonisan berkehidupan yang benar-benar makmur.
Adapun macam-macam kenakalan remaja di desa ini yang bisa saya ambil adalah sebagai berikut :
1.      Minum-minuman keras secara sembunyi-sembunyi
2.      Sering mencuri buah-buahan milik masyarakat untuk dibuat ruja’an bersama
3.      Memodif knalpot sepeda motor mereka agar terdengan lebih keras bunyinya atau dibuat ’knalpot telo
4.      Sering kebut-kebutan di jalan-jalan sempit di pedesaan ataupun di jalan raya
5.      Sering membuat anak kecil menangis dan sering berkelahi antar sesame pemuda dari desa lain
   Faktor-faktor Penyebab Kenakalan
Semua kenakalan yang dilakukan oleh para remaja di desa ini tentu ada motif atau faktor yang melatar belakanginya. Adapun faktor-faktor kenakalan remaja di desa ini yang bisa saya ambil dari hasil penelitian saya adalah sebagai berikut :
1.      Latar belakang pendidikan
Rata-rata anak remaja yang nakal adalah remaja yang pendidkannya hanya sebatas SD atau SMP atau SMA sekalipun, tetapi tidak mendalami ilmu agama yang mengakibabtkan para remaja tersebut kurang memahami dan mendalami soal berakhlak dan beretika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Kebebasan dari orang tua
Adalah tidak bisa dipungkiri bahwa peranan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anaknya sangatlah penting untuk diri anak tersebut. Dan tipe orang tua yang memeberikan kebebasan anaknya untuk tidak sholat, belajar dan membiarkan anaknya melakukan kenakalan adalah karena orang tua itu sendiri pernah nakal dan kurang paham akan cara mendidik anak yang baik. Bisa jadi orang tua tersebut juga mengalami latar belakang pendidikan yang rendah dan kurang memahami ilmu agama juga, lantas sang anak menirunya dan orang tua tersebut membiarkannya begitu saja.
3.      Pengangguran
Pengangguran merupakan celah bagi remaja untuk menemukan kesempatan bagi mereka berbuat nakal. Karena memang tidak ada aktifitas yang mau mereka kerjakan. Seandainya mereka disibukkan oleh suatu pekerjaan, tentu itu akan mengurangi kesempatan mereka untuk melakukan kenakalan-kenalan itu.
4.      Pengaruh Media
Ini saya temukan ketika banyak teman-teman remaja saya yang mencukur rambutnya mirip dengan sosok Takia Genji. Takia Genji merupakan tokoh utama dalam film Crows Zero yang mengisahkan tentang pertarungan antar dua sekolah yang saling bermusuhan. Banyak aksi kekerasan, saling berkelahi dalam film ini sampai-sampai ditiru oleh teman-teman remaja saya. Maka pada intinya adalah, pengaruh media yang kurang baik dan mencerminkan kenakalan akan ditiru oleh para remaja yang mereka anggap sebagai sesuatu yang ‘gaul’.
   Solusi-Solusi/Treatment
Dengan mengetahui faktor-faktor kenakalan para remaja maka saya bisa mendapatkan beberapa solusi yang mengkin bisa duterapkan guna mengurangi atau meghilangkan kenakalan-kenakalan remaja ini.
Adapun solusi-solusi yang saya temukan dengan menimbang dan mempelajari indikasi-indikasi kenakalan mereka adalah sebagai berikut :
1.      Menyediakan lapanagan sepak bola
Salah satu penyebab kenakalan remaja di desa ini adalah karena mereka kurang kerjaan, kebetulan rata-rata remaja di desa saya ini suka sekali dengan sepak bola namun tidak ada lapangan yang memungkinkan untuk mereka bemain, makanya mereka melampiaskan dengan kebut-kebutan dan mencuri buah-buahan orang lain. Seandainya disediakan lapangan sepak bola, saya yakin mereka akan sering bermain pagi siang sore dan itu akan mengurangi aktifitas-aktifitas nakal mereka.
2.      Lembaga pemberdayaan pemuda
Masalah yang ada di desa ini adalah tidak adanya sebuah lembaga yang mewadahi para pemuda-remajanya untuk membuat sebuah kegiatan dan aktifitas yang positif. Karena minimnya aktifis yang mempunya kemampuan untuk menjalankan lembaga ini. Namun itu tidak akan menjadi masalah jika lurah atau kepala desa mau mengusahakan semua ini dengan mengumpulkan para remaja yang sudah tamat pendidikan memberikan aturan-aturan yang bisa membelokkan para remaja ke jalan yang lebih positif. Semisal memanfaatkan para remaja dan pemuda untuk berkerjasama dalam berwirausaha yang dinaungi oleh kepala desa, tentu itu akan menjadi salah satu alternative.
3.      Mempekerjakan para pemuda dan remaja yang menganggur ke luar desa/kota
Solusi yang ketiga dan terakhir ini sudah diterapkan di desa saya dan lumayan hasilnya cukup memuaskan. Para remaja yang punya modal fisik, yang sehat jasmani dan rohani disuruh bekerja di luar kota bahkan di luar jawa.
Banyak teman-teman remaja saya yang sekarang bekerja di luar jawa yang pekerjaan mereka itu hanya mengandalkan fisik seperti buruh bangunan, pelayan warung atau yang lain sehingga mereka akan punya rasa tanggung jawab untuk selalu bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga serta keberlangsungan hidup mereka.
Orang tua mereka tidak usah mengirim sangu lagi pada para anaknya agar si anak punya dorongan untuk focus bekerja demi mendapatkan uang dan gaji sepaya mereka bisa bertahan hidup sendiri.
Inilah beberapa solusi yang bisa saya kemukakan hasil dari penelitian saya di desa tempat saya lahir.
    Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa adanya dorongan dari orang tua, latar pendidikan agama serta adanya tanggung jawab akan mengurangai kenakalan remaja yang marak terjadi, itu pun memerlukan kerjasama antar semua pihak yang ingin menciptakan kehidupan tentram dan harmonis.
Dan yang terpenting adalah proses yang perlu kita tunggu, karena semuanya ini tidak ada yang instan langsung berubah begitu saja tentu harius bertahap dan berproses sedemikian rupa. Semoga bermanfaat :)

2 komentar:

  1. nice! seribu jempol buat Ustadz Prof. Muhammad Ahsanun Nanank Junior ^_^

    BalasHapus
  2. hehe terimakasih ibu nyai ika.... ^^

    BalasHapus