Say no to Juvenile Delinquency |
Latar Belakang Penelitian
Pada dasarnya, semua manusia adalah
manusiawi jika melakukan kesalahan dan beberapa pelanggaran dalam hidupnya.
Dalam menciptakan kehidupan yang harmonis penuh dengan ketentraman itu
sangatlah tidak mudah untuk diwujudkan.
Seringkali kita temukan
pelanggarang-pelanggaran atas norma kehidupan yang terjadi di depan mata kita
namun kita sulit untuk beraksi untuk membenarkan kesalahan dan kekeliruan
tersebut.
Maka kiranya kami menyusun
penelitian ini dengan harapan agar bisa memberikan asupan solusi bagi para
masyarakat dalam menghadapi berbagai pelanggaran yang terjadi di dalamnya,
serta kami berharap dengan penelitian ini kami bisa ikut serta dan
berpartisipasi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis.
Diskripsi Masalah
Penelitian ini saya ambil dari desa
tempat saya lahir sendiri, yakni tentang kenakalan remaja. Mungkin perihal
kenakalan remaja tidak perlu kami bahas serinci mungkin karena memang hamper
diseluruh penjuru dunia, kenakalan remaja adalah yang paling teratas di resahkan oleh masyarakat.
Karena pada saat remaja inilah
tercipta semangat yang paling aktif dalam kehidupan ketimbang disaat usia-usia
lainnya, jadi wajar kalau semangat itu sampai tidak terkontrol sehingga
menimbulkan perbuatan-perbuatan yang nakal dan melanggar norma-norma atau
aturan-aturan kehidupan yang sudah ada.
Di desa saya kenakalan remaja bisa
terbilang cukup meresahkan warga karena berbagai macam aksinya mereka itu sudah
tidak mendukung akan keharmonisan berkehidupan yang benar-benar makmur.
Adapun macam-macam kenakalan remaja
di desa ini yang bisa saya ambil adalah sebagai berikut :
1.
Minum-minuman
keras secara sembunyi-sembunyi
2.
Sering
mencuri buah-buahan milik masyarakat untuk dibuat ruja’an bersama
3.
Memodif
knalpot sepeda motor mereka agar terdengan lebih keras bunyinya atau dibuat ’knalpot
telo’
4.
Sering
kebut-kebutan di jalan-jalan sempit di pedesaan ataupun di jalan raya
5.
Sering
membuat anak kecil menangis dan sering berkelahi antar sesame pemuda dari desa
lain
Faktor-faktor Penyebab Kenakalan
Semua kenakalan yang dilakukan oleh
para remaja di desa ini tentu ada motif atau faktor yang melatar belakanginya.
Adapun faktor-faktor kenakalan remaja di desa ini yang bisa saya ambil dari
hasil penelitian saya adalah sebagai berikut :
1.
Latar
belakang pendidikan
Rata-rata
anak remaja yang nakal adalah remaja yang pendidkannya hanya sebatas SD atau
SMP atau SMA sekalipun, tetapi tidak mendalami ilmu agama yang mengakibabtkan
para remaja tersebut kurang memahami dan mendalami soal berakhlak dan beretika
yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Kebebasan
dari orang tua
Adalah
tidak bisa dipungkiri bahwa peranan orang tua dalam mengasuh dan mendidik
anaknya sangatlah penting untuk diri anak tersebut. Dan tipe orang tua yang
memeberikan kebebasan anaknya untuk tidak sholat, belajar dan membiarkan
anaknya melakukan kenakalan adalah karena orang tua itu sendiri pernah nakal
dan kurang paham akan cara mendidik anak yang baik. Bisa jadi orang tua
tersebut juga mengalami latar belakang pendidikan yang rendah dan kurang
memahami ilmu agama juga, lantas sang anak menirunya dan orang tua tersebut
membiarkannya begitu saja.
3.
Pengangguran
Pengangguran
merupakan celah bagi remaja untuk menemukan kesempatan bagi mereka berbuat
nakal. Karena memang tidak ada aktifitas yang mau mereka kerjakan. Seandainya
mereka disibukkan oleh suatu pekerjaan, tentu itu akan mengurangi kesempatan
mereka untuk melakukan kenakalan-kenalan itu.
4.
Pengaruh
Media
Ini
saya temukan ketika banyak teman-teman remaja saya yang mencukur rambutnya mirip
dengan sosok Takia Genji. Takia Genji merupakan tokoh utama dalam film Crows
Zero yang mengisahkan tentang pertarungan antar dua sekolah yang saling
bermusuhan. Banyak aksi kekerasan, saling berkelahi dalam film ini
sampai-sampai ditiru oleh teman-teman remaja saya. Maka pada intinya adalah,
pengaruh media yang kurang baik dan mencerminkan kenakalan akan ditiru oleh
para remaja yang mereka anggap sebagai sesuatu yang ‘gaul’.
Solusi-Solusi/Treatment
Dengan mengetahui faktor-faktor
kenakalan para remaja maka saya bisa mendapatkan beberapa solusi yang mengkin
bisa duterapkan guna mengurangi atau meghilangkan kenakalan-kenakalan remaja
ini.
Adapun solusi-solusi yang saya
temukan dengan menimbang dan mempelajari indikasi-indikasi kenakalan mereka
adalah sebagai berikut :
1.
Menyediakan
lapanagan sepak bola
Salah
satu penyebab kenakalan remaja di desa ini adalah karena mereka kurang kerjaan,
kebetulan rata-rata remaja di desa saya ini suka sekali dengan sepak bola namun
tidak ada lapangan yang memungkinkan untuk mereka bemain, makanya mereka
melampiaskan dengan kebut-kebutan dan mencuri buah-buahan orang lain.
Seandainya disediakan lapangan sepak bola, saya yakin mereka akan sering
bermain pagi siang sore dan itu akan mengurangi aktifitas-aktifitas nakal
mereka.
2.
Lembaga
pemberdayaan pemuda
Masalah
yang ada di desa ini adalah tidak adanya sebuah lembaga yang mewadahi para
pemuda-remajanya untuk membuat sebuah kegiatan dan aktifitas yang positif.
Karena minimnya aktifis yang mempunya kemampuan untuk menjalankan lembaga ini.
Namun itu tidak akan menjadi masalah jika lurah atau kepala desa mau
mengusahakan semua ini dengan mengumpulkan para remaja yang sudah tamat
pendidikan memberikan aturan-aturan yang bisa membelokkan para remaja ke jalan
yang lebih positif. Semisal memanfaatkan para remaja dan pemuda untuk
berkerjasama dalam berwirausaha yang dinaungi oleh kepala desa, tentu itu akan
menjadi salah satu alternative.
3.
Mempekerjakan
para pemuda dan remaja yang menganggur ke luar desa/kota
Solusi
yang ketiga dan terakhir ini sudah diterapkan di desa saya dan lumayan hasilnya
cukup memuaskan. Para remaja yang punya modal fisik, yang sehat jasmani dan
rohani disuruh bekerja di luar kota bahkan di luar jawa.
Banyak
teman-teman remaja saya yang sekarang bekerja di luar jawa yang pekerjaan
mereka itu hanya mengandalkan fisik seperti buruh bangunan, pelayan warung atau
yang lain sehingga mereka akan punya rasa tanggung jawab untuk selalu bekerja
dan mencari nafkah untuk keluarga serta keberlangsungan hidup mereka.
Orang tua mereka
tidak usah mengirim sangu lagi pada para anaknya agar si anak punya dorongan
untuk focus bekerja demi mendapatkan uang dan gaji sepaya mereka bisa bertahan
hidup sendiri.
Inilah beberapa solusi yang bisa
saya kemukakan hasil dari penelitian saya di desa tempat saya lahir.
Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa adanya
dorongan dari orang tua, latar pendidikan agama serta adanya tanggung jawab
akan mengurangai kenakalan remaja yang marak terjadi, itu pun memerlukan
kerjasama antar semua pihak yang ingin menciptakan kehidupan tentram dan
harmonis.
Dan yang terpenting adalah proses
yang perlu kita tunggu, karena semuanya ini tidak ada yang instan langsung
berubah begitu saja tentu harius bertahap dan berproses sedemikian rupa. Semoga bermanfaat :)
nice! seribu jempol buat Ustadz Prof. Muhammad Ahsanun Nanank Junior ^_^
BalasHapushehe terimakasih ibu nyai ika.... ^^
BalasHapus